http://bioenergi-prima.blogspot.com |
Bioetanol dapat diolah dari berbagai jenis tanaman
berpati dan berserat. Ethanol yang diciptakan dari produk limbah jeruk dan
campuran tembakau dengan cara menggunakan enzim yang berasal dari tembakau yang
bisa menghancurkan kulit jeruk dan material lainnya menjadi bentuk gula. Produk
gula yang dihasilkan kemudian difermentasi dan akhirnya jadilah ethanol .Tembakau
dipilih sebagai tanaman ideal untuk memproduksi enzim karena beberapa alasan.
Pertama karena tembakau bukan produk pangan, kedua karena produksinya sangat
berlimpah dan ketiga, penggunaan tembakau sebagai bahan penghasil enzim bisa
mengurangi produksi rokok dan jumlah perokok.
Kulit jeruk dipilih sebagai bahan
pembuatan etanol karena dapat
menyelesaikan sampah yang menggunung . sampah merupakan penyumbang emisi sampah
mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara
anaerobik, dan proses itu menghasilkan gas CH4 (metana). Metana sendiri
mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2. Sampah
menghasilkan gas metana (CH4) dengan komposisi rata-rata tiap satu ton sampah
padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sehingga dengan mengolah limbah kulit
jeruk menjadi bahan bakar dapat mengurangi gas metana.
Selain itu limbah kulit jeruk sangat
berlimpah. misalnya,di Brazil yang merupakan produsen jus jeruk
terbesar di dunia,setengah buah jeruk
tersisa sebagai limbah setelah jus dihasilkan. Itu berati ada sekitar delapan
juta ton kulit jeruk per tahun yang dapat digunakan untuk memproduksi
bioetanol.
Produktifitas
rata-rata bioetanol 5.000 liter/ha per- tahun, konsumsi seluruh bensin sebesar
16 juta kilo per-tahun (tahun 2005) dapat diproduksi dengan budidaya bahan baku
seluas 3,2 juta hektar saja (1,7% dari luas daratan Indonesia). Dengan
menggunakan bioetanaol dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang
menghasilkan emisi gas buang yang lebih banyak. Sehingga bioetanol dapat
menjadi sumber energy masa depan yang terbaharukan dan ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA