Energi merupakan
salah satu hal yang terpenting bagi dunia.tanpa energi suatu negara
tidak dapat melakukan aktifitas. Sampai saat ini 90% sumber energi
berasal dari bahan bakar fosil.masalahnya, kalau bahan bakar fosil
terus dieksploitasi maka diperkirakan setengah abad mendatang banah
bakar fosil akan habis. makadari itu, banyak negara yang
mengembangkan sumber energi alternatif yang terbaharukan,ramah
lingkungan, dan relatif mudah dibuat.
Salah satu solusinya
adalah bioetanol berbahan kulit jeruk dan campuran tembakau.
Bioetanol ini dapat mengatasi masalah menumpuknya limbah kulit jeruk
di pabrik pengolahan buah jeruk. Selain itu, bioetanol menghasilkan
emisi gas buang yang lebih sedikit daripada bensin dan bioetanol yang
lain. Sehingga dapat menjaga lingkungan dari kerusakan dan pemanasan
global. Bioetanol ini juga dapat mengurangi produksi rokok dan jumlah
perokok.
Bioetanol dapat
diolah dari berbagai jenis tanaman berpati dan berserat. Ethanol yang
diciptakan dari produk limbah jeruk dan campuran tembakau dengan cara
menggunakan enzim yang berasal dari tembakau yang bisa menghancurkan
kulit jeruk dan material lainnya menjadi bentuk gula. Produk gula
yang dihasilkan kemudian difermentasi dan akhirnya jadilah ethanol
.Tembakau dipilih sebagai tanaman ideal untuk memproduksi enzim
karena beberapa alasan. Pertama karena tembakau bukan produk pangan,
kedua karena produksinya sangat berlimpah dan ketiga, penggunaan
tembakau sebagai bahan penghasil enzim bisa mengurangi produksi rokok
dan jumlah perokok. Kulit jeruk dipilih sebagai bahan pembuatan
etanol karena dapat menyelesaikan sampah yang menggunung . sampah
merupakan penyumbang emisi sampah mengakibatkan sampah organik yang
tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik, dan proses itu
menghasilkan gas CH4 (metana). Metana sendiri mempunyai kekuatan
merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2.Sampah
menghasilkan gas metana (CH4) dengan komposisi rata-rata tiap satu
ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sehingga dengan
mengolah limbah kulit jeruk dapat mengurangi emisi gas buang.
Selain itu limbah
kulit jeruk sangat berlimpah. misalnya,di
Brazil yang merupakan produsen jus jeruk terbesar di dunia,setengah
buah jeruk tersisa sebagai limbah setelah jus dihasilkan. Itu berrati
ada sekitar delapan juta ton kulit jeruk per tahun yang dapat
digunakan untuk memproduksi bioetanol.
Produktifitas
rata-rata bioetanol 5.000 liter/ha per- tahun, konsumsi seluruh
bensin sebesar 16 juta kilo per-tahun (tahun 2005) dapat diproduksi
dengan budidaya bahan baku seluas 3,2 juta hektar saja (1,7% dari
luas daratan Indonesia).dengan menggunakan bioetanaol dapat
mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas
buang yang lebih banyak. Sehingga bioetanol dapat menjadi sumber
energy masa depan yang terbaharukan dan ramah lingkungan.