Jumlah
penduduk Indonesia sebanyak 253.609.643 orang, menjadikan
Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai Negara terbanyak penduduknya di dunia
setelah Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang amat tinggi tanpa di imbangi
persebaran penduduk yang merata menjadikan Indonesia dalam masalah besar. Ini
bisa dilihat dari data statistik yang di publikasikan oleh BPS pada tahun 2010,
sebanyak 57 % penduduk Indonesi berada di Pulau Jawa dan sebagian besar tinggal
di perkotaan misalnya Jakarta. Jakarta merupakan kota terpadat ke-6 di dunia
menurut majalah TIME. Hal Ini tentunya menciptakan ketidakseimbangan antara
kebutuhan yang harus dipenuhi dengan sumberdaya alam dan lahan yang tersedia,
sehingga melahirkan berbagai masalah sosial dan lingkungan.
Padatnya
penduduk dan pertumbuhan permukiman yang cepat dan tidak terkendali di Jakarta menyebabkan
kebutuhan ruang meningkat untuk mengakomodasi kepentingannya. Semakin
meningkatnya permintaan akan ruang khususnya untuk permukiman berdampak kepada
semakin merosotnya kualitas lingkungan. Rencana Tata Ruang yang telah dibuat
tidak mampu mencegah alih fungsi lahan di perkotaan sehingga keberadaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) semakin terancam dan kota semakin tidak nyaman untuk
beraktivitas.
Salah satu solusi sederhana yang bisa dicoba untuk menyediakan ruang
terbuka hijau di lahan sempit adalah kebun vertikal dari botol bekas. Ini adalah sebuah metode berkebun yang biasanya
memanfaatkan sudut-sudut atau dinding kosong di rumah. Kebun yang selama ini
kita kenal disebut dengan kebun horizontal, yaitu menggunakan lahan mendatar
sebagai tempat berkebun. Sementara untuk ringkasnya kebun vertikal itu adalah
sebuah kebun dengan konsep penanaman pada bidang tegak (vertikal). Kebun
vertikal ini sangat cocok bagi rumah yang ingin tampak sejuk, tetapi tidak
memiliki lahan berkebun. Sayur organik bisa jadi pilihan yang bagus untuk
ditanam di kebun vertikal. Sayur yang bisa ditanam pada kebun vertikal misalnya
cabai, kangkung, dan bayam. Penanaman sayuran organik dapat membantu memenuhi
kebutuhan pangan sendiri.
Sebenarnya untuk membuat kebun vertikal ini tidaklah rumit,
bahkan anak-anak sekalipun dapat melakukannya. Selain mudah, pembuatan kebun
vertikal ini juga tidak memerlukan biaya yang banyak. Pengerjaannya tidak
membutuhkan waktu lama, apalagi jika dikerjakan secara kelompok. Alat dan bahan yang harus kamu siapkan adalah Botol plastik
bekas minuman ukuran 1,5 L; Tali tambang; Cutter atau gunting.
Adapun
langkah-langkah membuatnya adalah Pertama, siapkan lima botol plastik bekas.
Botol ini akan digunakan sebagai pot tempat tumbuhnya tanaman. Buat
sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 3 cm, atau
bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman. Buat juga beberapa lubang kecil
berdiameter 0,5 cm di bagian bawah lubang persegi panjang yang telah kamu buat.
Lubang-lubang kecil ini berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Pot
untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat gantungannya.
Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1 cm di bagian ujung
kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol. Setelah lubang siap, masukkan
tali tambang melalui lubang-lubang tersebut. Buat sebuah simpul di ujung tali
untuk menyangga bagian bawah pot agar tidak jatuh, kemudian buat juga simpul di
atas pot agar menjaga posisi pot selalu seimbang dan tidak berubah-ubah. Di
jarak sekitar 1 jengkal (20 cm), buat juga sebuah simpul untuk menyangga bagian
bawah pot berikutnya dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot
sebelumnya. Demikian pula untuk pot-pot selanjutnya. Masukkan media tanam dan
tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah dibuat. Berikan juga pupuk agar
tanaman tumbuh subur. Untuk media tanam, saya sarankan gunakan media tanam yang
ringan seperti sekam. Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas yang
telah dihubungkan tali itu di tembok atau di plafon teras. Jangan lupa sirami
tanaman dan beri pupuk secara berkala.
Agar gagasan
ini dapat diimplementasikan maka hal pertama yang harus dilakukan adalah
melakukan peninjauan dan pengujian lebih dalam terhadap gagasan pembuatan kebun
vertikal organik di setiap rumah di jakarta. Setelah itu melakukan pendekatan kepada
masyarakat guna memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kebun vertikal
organik. Dengan merealisasikan gagasan ini maka dapat
diprediksi kualitas udara Jakarta akan bersih dari polutan. Hal ini dikarenakan
polutan berbahaya telah diserap oleh tanaman dan menggantikannya dengan oksigen
yang bersih. Selain itu Penggunaan botol plastik sebagai pot merupakan upaya
meminimalisir timbunan sampah di Jakarta. Gagasan ini juga dapat menyelesaikan permasalahan ketersediaan pangan di Jakarta yang selalu bergantung kepada suplai pangan
dari daerah luar Jakarta. Dengan berpartisipasi membuat kebun vertikal organik sendiri, anda bisa terlibat dalam menyelesaikan tiga
permasalahan sekaligus yang disebabkan bertambahnya penduduk, yaitu masalah kualitas
udara, sampah plastik, dan ketersediaan pangan.
Gambar. Contoh Kebun Vertikal Organik |