Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain
dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir
penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya
Mengapa Green
Chemistry Dibutuhkan?
Alasan utama dan tak bisa dibantah lagi karena hampir semua aspek dalam kehidupan sehari–hari berkaitan dengan produk kimia. Kedua perkembangan produk kimia telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan bahkan efek-efek lain yang belum diketahui.?? Salah satu contoh adalah pemakaian pestisida DDT.
Alasan utama dan tak bisa dibantah lagi karena hampir semua aspek dalam kehidupan sehari–hari berkaitan dengan produk kimia. Kedua perkembangan produk kimia telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan bahkan efek-efek lain yang belum diketahui.?? Salah satu contoh adalah pemakaian pestisida DDT.
Apa konsep Green Chemistry yang dapat
lakukan?
Mendorong pencegahan terhadap polusi
mulai dari tingkat molekuler melalui desain sintesis dan mendukung lebih lanjut
penemuan proses kimia yang lebih ramah lingkungan yang tidak hanya dapat
mengurangi sisa bahan beracun tapi menghilangkan sama sekali subtansi-substansi
yang berpotensi racun dan berbahaya. Paul Anastas “Bapak Green Chemistry”
bersama John C.Warner telah mengembangkan 12 prinsip Green Chemistry yang dapat
menterjemahkan teori menjadi tindakan.
Adapun 12 prinsip yang dijadikan
pedoman untuk kampanye gerakan Green Chemistry ini adalah
- Mencegah terjadinya limbah lebih baik daripada mengolah dan membersihkannya
- Ekonomi atom, metoda sintesis yang efisien
- Melakukan sintesis kimia yang tak menghasilkan racun
- Mendesain senyawa kimia yang tak beracun
- Pemakaian pelarut dan bahan-bahan yang aman
- Mendesain pemakaian energi yang efisien
- Pemakaian bahan baku yang dapat diperbaharui
- Mengurangi senyawa turunan yang tak perlu
- Pemakaian katalis sangat baik secara stoikiometris
- Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai
- Pencegahan polusi lingkungan
- Pencegahan terhadap kecelakaan kerja
ini adalah sebuah konsep, penerapannya saat
ini sebagian besar masih terbatas pada perusahaan skala besar yang pernah
menghadapi masalah gugatan pencemaran lingkungan ataupun pemilik usaha yang
benar-benar sadar akan lingkungan. Namun dengan pengetahuan teknologi yang
berkembang sekarang seharusnya konsep ini bisa dilakukan oleh kita
masing-masing (terutama soal bahan bakar nabati "bio diesel"), dengan
biaya yang bisa diatur, dengan alat dan bahan disekitar kita tanpa harus
terpaku pada alat berteknologi yang telah jadi (contoh: panel surya) yang sudah
mulai banyak dijual.