Selasa, 04 Desember 2012

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JERUK DAN CAMPURAN TEMBAKAU SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI MASA DEPAN


Energi merupakan salah satu hal yang terpenting bagi dunia.tanpa energi suatu negara tidak dapat melakukan aktifitas. Sampai saat ini 90% sumber energi berasal dari bahan bakar fosil.masalahnya, kalau bahan bakar fosil terus dieksploitasi maka diperkirakan setengah abad mendatang banah bakar fosil akan habis. makadari itu, banyak negara yang mengembangkan sumber energi alternatif yang terbaharukan,ramah lingkungan, dan relatif mudah dibuat.
Salah satu solusinya adalah bioetanol berbahan kulit jeruk dan campuran tembakau. Bioetanol ini dapat mengatasi masalah menumpuknya limbah kulit jeruk di pabrik pengolahan buah jeruk. Selain itu, bioetanol menghasilkan emisi gas buang yang lebih sedikit daripada bensin dan bioetanol yang lain. Sehingga dapat menjaga lingkungan dari kerusakan dan pemanasan global. Bioetanol ini juga dapat mengurangi produksi rokok dan jumlah perokok.
Bioetanol dapat diolah dari berbagai jenis tanaman berpati dan berserat. Ethanol yang diciptakan dari produk limbah jeruk dan campuran tembakau dengan cara menggunakan enzim yang berasal dari tembakau yang bisa menghancurkan kulit jeruk dan material lainnya menjadi bentuk gula. Produk gula yang dihasilkan kemudian difermentasi dan akhirnya jadilah ethanol .Tembakau dipilih sebagai tanaman ideal untuk memproduksi enzim karena beberapa alasan. Pertama karena tembakau bukan produk pangan, kedua karena produksinya sangat berlimpah dan ketiga, penggunaan tembakau sebagai bahan penghasil enzim bisa mengurangi produksi rokok dan jumlah perokok. Kulit jeruk dipilih sebagai bahan pembuatan etanol karena dapat menyelesaikan sampah yang menggunung . sampah merupakan penyumbang emisi sampah mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik, dan proses itu menghasilkan gas CH4 (metana). Metana sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2.Sampah menghasilkan gas metana (CH4) dengan komposisi rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sehingga dengan mengolah limbah kulit jeruk dapat mengurangi emisi gas buang.
Selain itu limbah kulit jeruk sangat berlimpah. misalnya,di Brazil yang merupakan produsen jus jeruk terbesar di dunia,setengah buah jeruk tersisa sebagai limbah setelah jus dihasilkan. Itu berrati ada sekitar delapan juta ton kulit jeruk per tahun yang dapat digunakan untuk memproduksi bioetanol.
Produktifitas rata-rata bioetanol 5.000 liter/ha per- tahun, konsumsi seluruh bensin sebesar 16 juta kilo per-tahun (tahun 2005) dapat diproduksi dengan budidaya bahan baku seluas 3,2 juta hektar saja (1,7% dari luas daratan Indonesia).dengan menggunakan bioetanaol dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas buang yang lebih banyak. Sehingga bioetanol dapat menjadi sumber energy masa depan yang terbaharukan dan ramah lingkungan.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA COMMENT YA...