Senin, 12 Desember 2011

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

1.      MASALAH PARTISIPASI
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 94.72
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs  67.62
Angka Partisipasi Murni (APM) SM/MA 45.48
Angka Partisipasi Murni (APM) PT 11.01
Sumber: BPS-RI, Susenas 2003-2010

2.      MASALAH EFISIENSI
·         Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Kalau kondisi MI diperhitungkan angka kerusakannya lebih tinggi karena kondisi MI lebih buruk daripada SD pada umumnya. Keadaan ini juga terjadi di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.
·         Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sebagai berikut : untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta).


3.      MASALAH EFEKTIFITAS
·         Kuantitas
jumlah anak putus sekolah (drop-out) selama tahun 2009 menurut tingkat pendidikan adalah untuk tingkat SD 82 orang, SLTP 164 orang dan SLTA 43 orang, sehingga jumlah seluruhnya mencapai 289 orang.
Sumber : Bappeda Kab.Demak

·         Kualitas
a)      United Nations for Development Programme (UNDP) telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara.
b)      Selain itu, hasil studi The Third International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week dari 77 universitas yang disurvai di asia pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75.
  
Sumber : http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/

4.       MASALAH RELEVANSI 
  •      Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur.berikut data pengangguran terbuka yang berdasarkan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan pada tahun 2010 dan 2011
No.
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2010 (Agst)
2011(Feb)






1
Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD
757 807
645 081

2
Sekolah Dasar
1 402 858
1 275 890

3
SLTP
1 661 449
1 803 009

4
SMTA (Umum dan Kejuruan)
3 344 315
3 346 477

5
Diploma I/II/III/Akademi
443 222
434 457

6
Universitas
710 128
612 717


Total
8 319 779
8 117 631








sumber : survei angkatan kerja nasional (SAKERNAS) 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011
  • Setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. 
         sumber : data Balitbang Depdiknas 1999
    Comments
    0 Comments
    Facebook Comments by Media Blogger

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    JANGAN LUPA COMMENT YA...